- Kerja sama Indonesia-Sudan fokus pada pengawasan obat dan makanan.
- Indonesia berpotensi ekspor produk ke pasar Afrika yang luas.
- Kesepakatan ini tindak lanjut dari komitmen bersama di Indonesia-Africa Forum 2024.
- Produk bersertifikasi BPOM bisa langsung diekspor ke Sudan tanpa verifikasi tambahan.
- Sudan adalah pintu gerbang ekonomi Indonesia ke Afrika.
Indonesia Gandeng Sudan Awasi Obat dan Makanan: Peluang Emas untuk Ekonomi Nasional!
Jakarta – Kabar baik datang dari dunia perdagangan internasional! Indonesia dan Sudan baru saja menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam pengawasan obat dan makanan. Langkah ini diharapkan dapat membuka pintu bagi produk-produk Indonesia untuk menembus pasar Afrika yang sangat menjanjikan.
Apa Kata Kepala BPOM?
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, mengungkapkan bahwa kerja sama ini adalah upaya pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan potensi pasar Afrika demi meningkatkan perekonomian nasional. “Kita sekarang bekerja sama untuk meningkatkan potensi Indonesia. Kedua, kita mendapatkan sekutu baru, dan ketiga, kita melihat peluang bisnis dan ekonomi,” ujarnya dengan penuh semangat.
Latar Belakang Kerja Sama yang Strategis
MoU ini merupakan tindak lanjut dari komitmen bersama yang telah disepakati pada tahun 2024 dalam forum Indonesia-Africa Forum. Diharapkan, kerja sama ini akan mempermudah ekspor produk makanan, obat-obatan, dan kosmetik Indonesia ke Sudan. Lebih dari itu, diharapkan pula kualitas produk nasional akan semakin meningkat.
Ekspor Mudah ke Sudan: Produk BPOM Bebas Verifikasi Tambahan!
Kabar baiknya, semua produk yang telah memiliki sertifikasi dari BPOM, termasuk makanan, obat-obatan, dan obat herbal, dapat diekspor ke Sudan tanpa perlu melalui proses verifikasi tambahan. Artinya, produk-produk tersebut bisa langsung dipasarkan di Sudan! Ini tentu menjadi angin segar bagi para pelaku usaha di Indonesia.
Potensi Pasar Sudan yang Menggiurkan
Sudan adalah salah satu negara terbesar di Afrika dengan populasi mencapai hampir 45 juta jiwa. Bayangkan potensi pasar yang bisa digarap! Terutama untuk obat-obatan herbal, permintaan bisa sangat tinggi, sehingga mendorong produsen untuk terus meningkatkan kualitas produk mereka.
Standarisasi Obat Herbal: Langkah Maju Industri Farmasi Indonesia
Taruna Ikrar berharap, kerja sama ini akan mempercepat upaya standarisasi obat-obatan herbal, bahkan mengubahnya menjadi fitofarmaka. Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, dengan sekitar 30 ribu jenis tanaman, di mana sekitar 17 ribu di antaranya digunakan dalam pengobatan herbal. Warisan ini telah dijaga dan dilestarikan selama ribuan tahun.
Menurut data dari situs resmi BPOM, dari 17 ribu obat herbal tersebut, 78 di antaranya telah distandardisasi dan 21 telah dikembangkan menjadi obat fitofarmaka. Ini adalah bukti nyata potensi besar Indonesia dalam industri obat herbal.
Sudan: Pintu Gerbang Ekonomi Indonesia ke Afrika
Duta Besar Republik Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohammed Ali, mengungkapkan kebanggaannya atas kerja sama ini. Ia menambahkan bahwa sejak Indonesia bergabung dengan BRICS, Indonesia menunjukkan kecenderungan yang kuat untuk memperluas hubungan ekonomi dengan Afrika, sebuah benua besar yang terdiri dari 55 negara dengan populasi lebih dari 1 miliar jiwa.
“Ada peluang besar bagi Indonesia untuk memperluas hubungan ekonominya, terutama ketika kita berbicara tentang ekonomi halal. Indonesia adalah negara terkemuka, lokomotif di antara negara-negara Muslim,” ujarnya.
Lokasi Strategis Sudan: Jembatan Menuju Pasar yang Lebih Luas
Menurut Ali, Sudan dapat memainkan peran penting dalam ekspansi ekonomi ini karena lokasinya yang strategis. Dikelilingi oleh negara-negara yang terkurung daratan dengan populasi sekitar 200 juta jiwa, Sudan adalah salah satu pintu gerbang utama menuju Afrika.
“Kami ingin melihat produk-produk Indonesia di Sudan. Kami ingin melihat lebih banyak lagi hubungan ekonomi antara Sudan dan Indonesia di bidang-bidang strategis ini dan juga bidang-bidang lainnya,” tambahnya.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Sudan akan semakin erat dan saling menguntungkan. Ini adalah langkah penting bagi Indonesia untuk memperluas jangkauan ekonominya ke pasar global.