Awas! Status Gunung Ile Lewotolok Naik: Apa yang Harus Kamu Tahu?

Kabar terbaru datang dari Nusa Tenggara Timur (NTT)! Gunung Ile Lewotolok menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status gunung ini menjadi Siaga (Level III). Apa saja yang perlu kamu ketahui tentang situasi ini?

Dalam artikel ini, kita akan membahas:

  • Penyebab kenaikan status Gunung Ile Lewotolok.
  • Dampak yang mungkin terjadi akibat aktivitas gunung.
  • Rekomendasi tindakan yang perlu diambil oleh masyarakat.
  • Informasi penting lainnya terkait situasi terkini.

Gunung Ile Lewotolok Siaga! Ini Penyebabnya

Mulai hari Rabu, PVMBG secara resmi menaikkan status Gunung Ile Lewotolok dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga). Keputusan ini diambil setelah gunung yang terletak di Kabupaten Lembata, NTT, ini menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik sejak tanggal 27 Juni 2025.

Menurut Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, peningkatan aktivitas ini ditandai dengan beberapa hal:

  • Tinggi kolom erupsi mencapai 1.200 meter dari puncak.
  • Terjadi lontaran material pijar ke arah tenggara dan timur laut hingga sejauh 1.500 meter.
  • Erupsi disertai suara gemuruh dan dentuman keras.

Rekaman Aktivitas Gunung: Data yang Mencemaskan

PVMBG mencatat sejumlah aktivitas gempa yang terjadi di Gunung Ile Lewotolok dalam periode 16 Juni hingga 2 Juli 2025:

  • 2.482 kali gempa erupsi
  • 4 kali gempa guguran
  • 348 kali gempa hembusan
  • 11 kali gempa harmonik
  • 16 kali gempa tektonik jauh
  • 8 kali gempa vulkanik dangkal dan dalam

Secara visual, gunung ini masih terlihat jelas jika tidak tertutup kabut. Asap kawah teramati berwarna putih tipis hingga tebal dengan ketinggian 10-600 meter dari puncak. Kolom erupsi berwarna kelabu putih hingga hitam dengan ketinggian 100-1.200 meter dari puncak.

Apa Kata PVMBG? Rekomendasi untuk Masyarakat

Menyikapi situasi ini, PVMBG memberikan beberapa rekomendasi penting bagi masyarakat:

  1. Masyarakat, pengunjung, pendaki, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah aktif.
  2. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lontaran material pijar ke arah selatan, tenggara, barat, dan barat laut gunung.
  3. Masyarakat tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah, karena itu merupakan karakteristik aktivitas vulkanik saat erupsi.
  4. Suara dentuman keras dapat menyebabkan getaran pada bangunan, terutama kaca jendela dan pintu.
  5. Pemerintah daerah dan masyarakat terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape.
  6. Pantau informasi resmi dari Badan Geologi melalui aplikasi Magma Indonesia atau website (https://magma.esdm.go.id), atau media sosial Badan Geologi.

Tetap Tenang dan Waspada

Kenaikan status Gunung Ile Lewotolok menjadi Siaga adalah peringatan bagi kita semua untuk lebih waspada. Ikuti terus informasi terbaru dari sumber yang terpercaya dan patuhi rekomendasi dari pihak berwenang. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya.

Bantuan dan Informasi Lebih Lanjut

Jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi:

  • Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape.
  • Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata.
  • Call center atau website resmi PVMBG.

Penting: Jangan mudah percaya pada berita hoax atau informasi yang tidak jelas sumbernya. Selalu verifikasi informasi dari sumber resmi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share this article

Back To Top