Kasus seorang pengusaha di Surabaya yang menyebut Wakil Wali Kota Armuji ‘penipu’ viral di media sosial. Kejadian ini bermula dari sidak yang dilakukan Armuji terkait masalah ijazah karyawan yang ditahan. Lalu, apa sebenarnya yang terjadi? Berikut poin-poin penting yang perlu kamu tahu:
- Pengusaha bernama Jan Hwan Diana menyebut Armuji ‘penipu’ saat ditelepon.
- Pemicunya adalah nada bicara Armuji yang dianggap kasar saat menelepon.
- Diana mengaku sering menerima telepon dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai pejabat.
- Kasus ini berawal dari sidak Armuji terkait masalah ijazah karyawan.
Awal Mula Kejadian: Sidak Berujung ‘Penipu’
Semuanya bermula ketika Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sebuah gudang milik pengusaha bernama Jan Hwan Diana. Sidak ini dilakukan untuk membantu seorang warga yang ijazahnya ditahan oleh perusahaan tersebut meski sudah mengundurkan diri.
Namun, saat sidak berlangsung, Armuji tidak berhasil bertemu langsung dengan Diana. Ia kemudian menghubungi Diana melalui telepon. Tak disangka, respons yang diterimanya justru kurang mengenakkan. Diana secara spontan menyebut Armuji ‘penipu’.
Alasan di Balik Ucapan ‘Penipu’
Lantas, apa yang membuat Diana sampai mengucapkan kata ‘penipu’ kepada orang nomor dua di Surabaya tersebut? Diana mengungkapkan bahwa saat itu dirinya sedang dalam perjalanan darat dari Jakarta menuju Surabaya. Ketika berhenti di rest area, ia menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal.
Setelah diangkat, Diana mengeklaim bahwa penelepon (yang ternyata adalah Armuji) berbicara dengan nada kasar. Hal ini membuatnya kaget dan bertanya-tanya siapa sebenarnya yang meneleponnya. “Halo ini wawali (Armuji) saya mau ketemu,” ujar Diana menirukan suara Armuji saat menelepon.
Trauma Telepon dari ‘Pejabat’ Gadungan
Diana mengaku bahwa dirinya merasa takut setelah menerima telepon tersebut. Ketakutan ini bukan tanpa alasan. Sebagai seorang pengusaha, ia seringkali dihubungi oleh nomor-nomor tidak dikenal yang mengaku sebagai pejabat dari berbagai instansi atau pemerintah.
Banyak dari penelepon tersebut yang kemudian mencoba meminta sesuatu, mulai dari sumbangan hingga proyek tertentu. Pengalaman buruk inilah yang membuat Diana menjadi lebih waspada dan curiga terhadap telepon dari nomor yang tidak dikenal. Apalagi, penelepon tersebut langsung mengaku sebagai wakil walikota dan berbicara dengan nada yang dianggap kasar.
Reaksi Armuji: Akan Lapor Balik
Menanggapi tuduhan tersebut, Armuji menyatakan bahwa dirinya akan melaporkan balik pemilik perusahaan tersebut atas dugaan pencemaran nama baik. Kasus ini pun semakin memanas dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Surabaya.
Pelajaran yang Bisa Dipetik
Kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya berkomunikasi dengan baik dan sopan, terutama saat berinteraksi dengan orang yang baru dikenal. Selain itu, kita juga perlu berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan pejabat atau instansi tertentu.
Update Terbaru Kasus Armuji
Kasus ini masih terus berlanjut dan menarik perhatian publik. Ikuti terus perkembangan beritanya untuk mengetahui bagaimana kelanjutan dari perseteruan antara pengusaha Surabaya dan Wakil Wali Kota Armuji ini.