Dicegat! 29 Pekerja Ilegal Gagal Terbang ke Timur Tengah

Waspada! Pemerintah berhasil menggagalkan keberangkatan ilegal 29 pekerja migran Indonesia (PMI) ke Timur Tengah. Mereka dicegat di Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Apa yang membuat mereka nekat berangkat secara ilegal, dan bagaimana tindakan selanjutnya? Artikel ini akan membahas tuntas!

Inti dari artikel ini:

  • 29 pekerja migran ilegal dicegah berangkat ke Timur Tengah.
  • Mereka tidak memiliki dokumen resmi yang disyaratkan.
  • Pemerintah berkomitmen memberantas pengiriman pekerja ilegal.
  • Pekerja ilegal rentan menjadi korban eksploitasi dan perdagangan manusia.

Kronologi Penangkapan: Kok Bisa?

Pada hari Sabtu yang lalu, petugas dari Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat, bekerja sama dengan pihak Imigrasi, berhasil menggagalkan keberangkatan 29 calon pekerja migran. Mereka terendus hendak terbang ke negara-negara di Timur Tengah tanpa dokumen resmi.

Kepala BP3MI Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Mulya, menjelaskan bahwa kecurigaan muncul setelah pihaknya menerima informasi dari Imigrasi. Setelah diperiksa, terbukti bahwa ke-29 orang tersebut tidak memiliki Kartu E-PMI yang terdaftar di BP3MI Jawa Barat.

Siapa Saja Mereka? Dari Mana Asalnya?

Dari 29 pekerja yang diamankan, 19 orang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat. Sementara 10 orang lainnya berasal dari luar provinsi Jawa Barat. Saat ini, mereka dibawa ke kantor BP3MI Jawa Barat untuk pendataan dan pemeriksaan lebih lanjut. Pihak berwenang juga akan menelusuri perusahaan atau pihak yang memberangkatkan mereka secara ilegal.

Pemerintah Bertindak Tegas: No Ilegal!

Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, menegaskan komitmen pemerintah dalam mencegah keberangkatan ilegal pekerja migran. Beliau mengingatkan bahwa pekerja yang berangkat ke luar negeri tanpa melalui prosedur resmi sangat rentan menjadi korban eksploitasi dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

“Kalau berangkat ke luar negeri secara tidak prosedural seperti ini, tanpa kontrak kerja, itu artinya Anda bisa dimanipulasi, bahkan nantinya bisa dijual,” tegas Karding seperti dilansir dari Antara News.

Kenapa Banyak yang Nekat Berangkat Ilegal?

Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang nekat berangkat menjadi pekerja migran ilegal:

  • Tergiur Gaji Tinggi: Janji gaji besar di luar negeri seringkali menjadi daya tarik utama.
  • Kurangnya Informasi: Minimnya informasi tentang prosedur resmi dan risiko kerja di luar negeri.
  • Proses yang Rumit: Beberapa orang merasa proses pengurusan dokumen resmi terlalu rumit dan memakan waktu.
  • Terjebak Rayuan Calo: Rayuan manis dari calo yang menawarkan jalan pintas dengan iming-iming biaya murah.

Bahaya Menjadi Pekerja Migran Ilegal

Menjadi pekerja migran ilegal sangat berbahaya. Beberapa risikonya antara lain:

  1. Eksploitasi: Rentan dieksploitasi oleh majikan yang tidak bertanggung jawab.
  2. Tidak Ada Perlindungan Hukum: Tidak memiliki perlindungan hukum jika terjadi masalah.
  3. Gaji Tidak Dibayar: Risiko gaji tidak dibayar atau dipotong seenaknya.
  4. Kekerasan Fisik dan Mental: Rentan mengalami kekerasan fisik dan mental.
  5. Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO): Risiko menjadi korban TPPO.

Tips Aman Bekerja di Luar Negeri

Jika Anda ingin bekerja di luar negeri, pastikan untuk:

  • Melalui Jalur Resmi: Daftarlah melalui perusahaan penyalur tenaga kerja yang terpercaya dan terdaftar di Kementerian Ketenagakerjaan.
  • Lengkapi Dokumen: Urus semua dokumen yang diperlukan, seperti visa kerja, paspor, dan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN).
  • Pelajari Kontrak Kerja: Baca dan pahami isi kontrak kerja dengan seksama sebelum menandatanganinya.
  • Hubungi BP2MI: Jika ada masalah, segera hubungi BP2MI untuk mendapatkan bantuan.

Jangan tergiur dengan iming-iming gaji besar dan proses yang mudah. Keselamatan dan kesejahteraan Anda jauh lebih berharga. Bekerjalah di luar negeri secara legal dan prosedural agar terhindar dari masalah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share this article

Back To Top