BOOM! Inggris, Australia, Kanada Akhirnya Akui Negara Palestina, Israel Murka!

Dunia digemparkan dengan langkah berani tiga negara Commonwealth: Inggris, Australia, dan Kanada. Mereka secara resmi mengakui Negara Palestina pada hari Minggu, sebuah keputusan yang langsung disambut kemarahan besar dari pihak Israel. Keputusan ini bukan hanya sekadar pengakuan diplomatik, tetapi juga cerminan dari kegusaran global yang semakin membuncah terhadap cara Israel menjalankan perang di Gaza dan perluasan permukiman ilegal di Tepi Barat. Artikel ini akan mengupas tuntas latar belakang, reaksi, dan implikasi dari pengakuan bersejarah ini.

Langkah Berani Negara Commonwealth: Pengakuan Negara Palestina

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dalam sebuah pernyataan tegas pada hari Minggu, menegaskan bahwa langkah pengakuan ini adalah bagian dari upaya memutus siklus konflik di Gaza dan mendorong terciptanya perdamaian abadi antara Israel dan Palestina. Pengakuan ini datang di tengah meningkatnya keprihatinan internasional atas korban sipil dan krisis kemanusiaan yang parah di Gaza.

Mengapa Sekarang? Sorotan atas Perang Gaza dan Permukiman Ilegal

Keputusan terkoordinasi dari Inggris, Australia, dan Kanada ini mencerminkan kemarahan yang terus tumbuh atas cara Israel mengelola perang di Gaza. Kehancuran yang meluas, jatuhnya ribuan korban jiwa, dan krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya telah mendorong negara-negara ini untuk mengambil sikap yang lebih tegas. Selain itu, ekspansi permukiman Israel di Tepi Barat, yang dianggap ilegal oleh sebagian besar komunitas internasional, juga menjadi pemicu utama.

Perdana Menteri Starmer sendiri mengakui adanya tekanan dari berbagai pihak di dalam negeri untuk bersikap lebih keras terhadap Israel. Ia menekankan bahwa pengakuan ini bukanlah hadiah bagi Hamas, melainkan upaya untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian dan solusi dua negara.

Reaksi Keras Israel: “Ini Tidak Akan Terjadi!”

Tak lama setelah pengumuman dari ketiga negara tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang sangat keras. Ia menegaskan bahwa pembentukan negara Palestina tidak akan pernah terjadi, terutama setelah keputusan formal dari negara-negara Commonwealth tersebut. Pernyataan Netanyahu mencerminkan penolakan tegas Israel terhadap pengakuan tersebut dan potensi eskalasi ketegangan lebih lanjut.

Netanyahu Beri Ancaman Balasan

Netanyahu tidak hanya menolak pengakuan tersebut, tetapi juga mengisyaratkan adanya langkah balasan dari pihak Israel. Ancaman untuk mengambil langkah unilateral, termasuk kemungkinan aneksasi sebagian wilayah Tepi Barat, semakin memperbesar kekhawatiran akan memburuknya situasi di lapangan. Langkah seperti itu dikhawatirkan akan semakin memperdalam kontrol Israel atas wilayah Palestina dan memicu konfrontasi baru dengan komunitas internasional.

Dukungan dari Palestina, Kecaman dari Hamas

Di sisi lain, rakyat Palestina menyambut baik keputusan ini. Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menyebut pengakuan Inggris sebagai langkah penting menuju perdamaian yang adil dan berkelanjutan, yang didasarkan pada solusi dua negara. Sementara itu, Hamas, kelompok militan yang memerintah Gaza, memuji keputusan tersebut sebagai “hasil yang sah dari perjuangan, keteguhan, dan pengorbanan rakyat kami.” Namun, Hamas juga mendesak komunitas internasional untuk mengisolasi Israel.

Implikasi Historis dan Diplomatik

Pengakuan ini memiliki bobot historis yang signifikan, mengingat peran Inggris dan Prancis di Timur Tengah pasca-Perang Dunia I. Pengakuan ini juga bisa menjadi titik balik dalam upaya mencapai solusi dua negara yang telah lama terhenti. Namun, beberapa analis berpendapat bahwa tanpa dukungan Amerika Serikat, dampak nyata di lapangan mungkin akan terbatas.

Penting untuk dicatat bahwa Inggris telah mendukung negara Palestina yang independen bersama Israel selama puluhan tahun. Namun, selama ini pengakuan tersebut harus datang sebagai bagian dari rencana perdamaian yang komprehensif. Perubahan sikap ini mencerminkan kekhawatiran pemerintah Inggris bahwa solusi dua negara semakin sulit dicapai akibat tindakan Israel di Gaza dan Tepi Barat.

Sejarah Pengakuan Negara Palestina: Apa yang Perlu Diketahui?

Berikut adalah rangkuman singkat mengenai negara-negara yang telah mengakui Palestina:

NegaraTahun Pengakuan (Perkiraan)
Indonesia1947 (de facto), 1948 (de jure)
Mesir1948
Uni Soviet1948
India1947
Tiongkok1948
Inggris2025 (pengakuan formal)
Australia2025 (pengakuan formal)
Kanada2025 (pengakuan formal)
Portugal2025 (pengakuan formal)

Lebih dari 130 negara di seluruh dunia telah mengakui Negara Palestina. Pengakuan oleh negara-negara besar seperti Inggris, Australia, dan Kanada diharapkan dapat memberikan dorongan diplomatik yang lebih besar bagi terciptanya perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah.

Harapan Baru untuk Perdamaian?

Meskipun ada reaksi keras dari Israel, pengakuan ini bisa menjadi langkah awal yang krusial. Dengan semakin banyaknya negara yang mendukung solusi dua negara, tekanan internasional terhadap Israel untuk mengakhiri pendudukan dan menghentikan perluasan permukiman akan semakin meningkat. Masa depan perdamaian di Timur Tengah masih penuh tantangan, namun langkah-langkah berani seperti ini memberikan secercah harapan baru bagi jutaan orang yang mendambakan kehidupan yang damai.

Sumber:

About The Author

Putri Siregar

Putri adalah lulusan Sarjana Ilmu Media dari Universitas Brawijaya Malang. Ia sangat tertarik pada tren mode, musik, dan film, dan senang berbagi pengetahuannya. Putri juga seorang ilustrator berbakat dan sering menyertakan ilustrasi karyanya dalam artikelnya. Ia adalah penggemar film dan konser. Saat ini, Putri juga menulis artikel freelance untuk Mega Kancah.

Share this article

Back To Top