- Dokter Spesialis dari Singapura: Siapa saja mereka dan keahliannya apa?
- Fasilitas BIH: Apa saja yang bisa kita dapatkan di rumah sakit ini?
- Dampak Ekonomi: Bagaimana BIH bisa membantu perekonomian Bali dan Indonesia?
Bali International Hospital Kedatangan Dokter Spesialis dari Singapura!
Rumah Sakit Internasional Bali (BIH) yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Denpasar, Bali, baru saja mengumumkan kedatangan empat dokter spesialis dari Singapura. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya BIH untuk menyediakan layanan medis berstandar dunia.
Dewi Fankhuningdyah Fitriana, CEO PT Pertamedika Bali Hospital, perusahaan yang mengoperasikan BIH, menyampaikan bahwa kehadiran dokter-dokter Singapura ini merupakan perpaduan antara standar global, talenta Indonesia, dan keramahan Bali. Keren banget, kan?
Siapa Saja Dokter Singapura yang Bergabung?
Keempat dokter tersebut adalah:
- Dr. Robert Lim
- Dr. Francis Chin Kuok Choon
- Dr. Patricia Kho Sunn Sunn
- Dr. Tan Yew Oo
Mereka semua adalah spesialis kanker atau onkologi. Kabar baiknya, mereka sudah mendapatkan izin untuk praktik di BIH yang rencananya akan mulai beroperasi penuh pada bulan Mei. Mereka akan bekerja sama dengan dokter spesialis Indonesia, termasuk Dr. Rio Marnoto, seorang ahli bedah vaskular yang sudah 24 tahun belajar dan praktik di Jerman. Kolaborasi yang menjanjikan!
Layanan Unggulan Bali International Hospital
BIH sudah mulai beroperasi secara bertahap dengan menawarkan layanan di bidang:
- Onkologi (Kanker)
- Kardiologi (Jantung)
- Gawat Darurat
- Klinik Rawat Jalan Terpadu
- Radiologi dan Radioterapi
- Medical Check Up Lengkap
Rencananya, akan ada lebih banyak lagi spesialisasi medis yang ditambahkan menjelang peresmian resmi rumah sakit pada bulan Juni. BIH dibangun di atas lahan seluas 67.000 meter persegi dengan kapasitas 255 tempat tidur. Fasilitasnya lengkap, termasuk 8 ruang operasi, 38 tempat tidur ICU, dan 4 laboratorium.
Target BIH: Jadi Tujuan Wisata Medis!
BIH punya ambisi besar, yaitu menjadi tujuan wisata medis dan pusat rujukan (referral) bagi pasien domestik maupun internasional. Dengan kata lain, BIH ingin menarik orang dari berbagai negara untuk berobat di Bali. Ini sejalan dengan program pemerintah untuk mengembangkan wisata medis di Indonesia.
Dampak Ekonomi yang Signifikan
Kehadiran BIH diharapkan dapat mendongkrak perekonomian daerah dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. Menurut proyeksi Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pada tahun 2030, sekitar 4-8% warga Indonesia (sekitar 123.000 hingga 240.000 orang) yang sebelumnya berobat ke luar negeri, mungkin akan memilih untuk berobat di dalam negeri, termasuk di KEK Sanur. Ini artinya, devisa negara bisa dihemat!
Bahkan, pada tahun 2045, KEK Sanur diharapkan dapat menyumbang penghematan devisa hingga Rp86 triliun (sekitar US$4,9 miliar) dan menghasilkan tambahan devisa sebesar Rp19,6 triliun. Angka yang fantastis!
Apa Kata Ahli?
Menurut beberapa ahli ekonomi, pengembangan wisata medis seperti BIH ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing Indonesia di bidang kesehatan. Selain itu, dengan adanya fasilitas kesehatan berstandar internasional, diharapkan masyarakat Indonesia tidak perlu lagi jauh-jauh berobat ke luar negeri.
Kesimpulan
Bergabungnya dokter-dokter spesialis dari Singapura ke Bali International Hospital adalah langkah maju yang patut diapresiasi. Ini adalah bukti bahwa Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menarik investasi di sektor ini. Semoga BIH bisa menjadi contoh sukses pengembangan wisata medis di Indonesia dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
