Geger! The Fed Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan, Ada Apa di Balik Keputusan Mengejutkan Ini?

Kabar mengejutkan datang dari Amerika Serikat! The Federal Reserve (The Fed) akhirnya memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya pada hari Rabu lalu. Ini adalah penurunan pertama di tahun ini, dan yang lebih menarik, The Fed memproyeksikan akan ada dua penurunan lagi di sisa tahun ini. Keputusan ini diambil di tengah kekhawatiran yang semakin besar di kalangan bank sentral AS mengenai kesehatan pasar tenaga kerja negara itu. Mari kita bedah apa saja poin penting di balik kebijakan ini:

  • Penurunan suku bunga acuan pertama The Fed tahun ini, sebesar seperempat poin.
  • Proyeksi penurunan dua kali lagi sebelum akhir tahun.
  • Fokus bergeser dari inflasi ke kesehatan pasar tenaga kerja.
  • Dampak potensial terhadap biaya pinjaman dan pertumbuhan ekonomi.
  • Perbedaan pandangan di kalangan petinggi The Fed mengenai langkah selanjutnya.
  • Ancaman independensi The Fed di tengah tekanan politik.

Gebrakan Pertama The Fed: Suku Bunga Acuan Turun!

Setelah menahan suku bunga acuan sepanjang tahun ini, The Federal Reserve akhirnya mengambil langkah berani dengan menurunkannya sebesar seperempat poin pada Rabu lalu. Langkah ini menandai pertama kalinya suku bunga acuan dipangkas di tahun ini, membawa suku bunga jangka pendek ke kisaran 4,1%, turun dari sebelumnya 4,3%. Keputusan ini bisa dibilang cukup mengejutkan, mengingat sebelumnya The Fed cenderung hati-hati dalam mengambil keputusan kebijakan moneter.

Beberapa faktor yang memengaruhi keputusan ini termasuk evaluasi dampak tarif, pengetatan kebijakan imigrasi, dan kebijakan lain dari pemerintahan Trump terhadap inflasi dan perekonomian AS. Namun, kini fokus The Fed tampaknya bergeser.

Sorotan Baru: Kesehatan Pasar Tenaga Kerja

Meskipun inflasi masih sedikit di atas target 2% The Fed, perhatian utama kini tertuju pada pasar tenaga kerja. Dalam beberapa bulan terakhir, perekrutan karyawan baru melambat secara signifikan, dan tingkat pengangguran menunjukkan sedikit kenaikan. Penurunan suku bunga acuan ini diharapkan dapat menekan biaya pinjaman, mulai dari KPR, kredit mobil, hingga pinjaman bisnis, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

“Risiko yang kita lihat terhadap pasar tenaga kerja adalah fokus utama dari keputusan hari ini,” ujar Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam konferensi pers setelah pertemuan dua hari FOMC. Pernyataannya menggarisbawahi pentingnya isu ketenagakerjaan dalam penentuan kebijakan moneter saat ini.

Proyeksi Lebih Lanjut: Dua Kali Pemangkasan Lagi?

Menariknya, Powell tidak memberikan sinyal adanya serangkaian pemangkasan suku bunga yang agresif. Dalam proyeksi yang dirilis bersamaan, pejabat The Fed mengindikasikan harapan untuk memangkas suku bunga acuan dua kali lagi tahun ini, namun hanya sekali di tahun 2026. Angka ini lebih rendah dari yang diproyeksikan oleh para investor di Wall Street sebelumnya, yang memperkirakan lima kali pemangkasan hingga akhir tahun depan.

Powell sendiri mengakui bahwa komite pembuat kebijakan cukup terbagi mengenai apakah akan memangkas suku bunga sekali atau dua kali lagi tahun ini. Oleh karena itu, proyeksi penurunan ini harus dilihat lebih sebagai “kemungkinan” daripada “kepastian”.

Pandangan Beragam di Tubuh The Fed

Keputusan suku bunga ini memang tidak luput dari perbedaan pandangan di internal The Fed. Hanya satu pembuat kebijakan yang tidak setuju dengan keputusan ini: Stephen Miran, yang baru saja dilantik. Miran lebih memilih pemangkasan setengah poin, namun Powell menyatakan bahwa usulan tersebut tidak mendapat banyak dukungan dari pejabat The Fed lainnya.

Perbedaan pandangan ini menunjukkan bahwa ekonomi AS masih menghadapi ketidakpastian yang cukup besar. Di satu sisi, pasar tenaga kerja melemah, namun di sisi lain, inflasi masih membandel. Hal ini menciptakan lingkungan yang kompleks bagi The Fed dalam menentukan arah kebijakan selanjutnya.

Tabel Proyeksi Suku Bunga Acuan (Perkiraan Pejabat The Fed)

PeriodePerkiraan Pemangkasan Suku Bunga
Sisa Tahun 20252 kali
Tahun 20261 kali

Independensi The Fed di Ujung Tanduk?

Selain keputusan suku bunga, isu independensi The Fed juga menjadi sorotan. Upaya Presiden Trump untuk memberhentikan anggota Dewan Gubernur The Fed, Lisa Cook, menuai kritik tajam dan dianggap sebagai serangan terhadap kemandirian bank sentral. Meskipun pengadilan banding menolak upaya pemecatan tersebut, insiden ini menyoroti adanya tekanan politik yang dihadapi The Fed.

Powell menegaskan bahwa The Fed akan terus menjalankan tugasnya secara independen dan fokus pada mandatnya untuk menjaga stabilitas harga dan lapangan kerja maksimal. Namun, tantangan untuk menavigasi ekonomi yang penuh ketidakpastian sambil menjaga kepercayaan publik tampaknya akan semakin berat.

Perbandingan Global: The Fed vs. Bank Sentral Lain

Langkah The Fed untuk menurunkan suku bunga ini menempatkannya sedikit berbeda dari beberapa bank sentral di negara lain. Pekan lalu, Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya, karena inflasi di Eropa sudah lebih terkendali dan dampaknya terhadap ekonomi belum terlalu terasa. Di Inggris, Bank of England juga diperkirakan akan menahan suku bunganya, mengingat inflasi di sana masih lebih tinggi dibandingkan AS.

Keputusan The Fed ini menjadi sinyal penting bagi pasar keuangan global dan pelaku ekonomi. Bagaimana kelanjutan dampaknya terhadap ekonomi AS dan global akan terus kita pantau.

Sumber:

About The Author

Putri Siregar

Putri adalah lulusan Sarjana Ilmu Media dari Universitas Brawijaya Malang. Ia sangat tertarik pada tren mode, musik, dan film, dan senang berbagi pengetahuannya. Putri juga seorang ilustrator berbakat dan sering menyertakan ilustrasi karyanya dalam artikelnya. Ia adalah penggemar film dan konser. Saat ini, Putri juga menulis artikel freelance untuk Mega Kancah.

Share this article

Back To Top