Para ilmuwan dibuat tercengang dengan penemuan langka: sebuah lubang hitam supermasif yang ‘meledak’ dua kali dalam rentang waktu 720 hari! Fenomena yang disebut Gangguan Pasang Surut (TDE) ini biasanya hanya terjadi sekali. Apa yang sebenarnya terjadi? Mari kita bedah misteri angkasa ini!
Poin-poin Penting Artikel Ini:
- Lubang hitam supermasif meledak dua kali dalam peristiwa Gangguan Pasang Surut (TDE).
- Peristiwa langka ini terjadi dalam waktu 720 hari.
- Diduga, lubang hitam ‘menangkap’ sistem bintang ganda.
- Penelitian ini membuka wawasan baru tentang fisika TDE.
- Prediksi ledakan ketiga diperkirakan terjadi pada awal 2026.
Ledakan Ganda yang Mengejutkan
Bayangkan, sebuah lubang hitam supermasif, monster gravitasi di pusat galaksi, ‘memakan’ sebuah bintang dan meledak dengan dahsyat. Fenomena ini disebut Gangguan Pasang Surut atau Tidal Disruption Event (TDE). Tapi, yang terjadi kali ini sungguh luar biasa. Lubang hitam ini tidak hanya meledak sekali, melainkan dua kali dalam kurun waktu 720 hari!
Peristiwa langka ini terdeteksi oleh para astronom yang menggunakan berbagai teleskop canggih, seperti All-Sky Automated Survey for Supernovae (ASAS-SN), Zwicky Transient Facility (ZTF), dan Asteroid Terrestrial Impact Last Alert System (ATLAS). Awalnya, ledakan pertama terlihat seperti TDE biasa. Namun, ledakan kedua yang terjadi kemudian membuat para ilmuwan terkejut dan penasaran.
Misteri di Balik Ledakan Ganda
Apa yang menyebabkan lubang hitam ini meledak dua kali? Para ilmuwan menduga bahwa lubang hitam tersebut telah ‘menangkap’ sistem bintang ganda. Dalam sistem ini, ada dua bintang yang saling mengorbit. Ketika sistem bintang ini terlalu dekat dengan lubang hitam, salah satu bintang terlempar keluar, sementara bintang lainnya ‘ditelan’ dan menyebabkan ledakan dahsyat.
Fenomena ini disebut “Tangkap Hills”. Bayangkan seperti permainan biliar kosmik, di mana lubang hitam menjadi pusatnya dan bintang-bintang menjadi bola-bolanya. Setelah pertemuan ini, satu bintang terlempar keluar dengan kecepatan tinggi, sementara bintang yang tersisa terikat pada lubang hitam dalam orbit yang lonjong.
Bintang yang terikat ini kemudian mengorbit lubang hitam, kadang mendekat, kadang menjauh. Setiap kali bintang tersebut mendekat, ia mengalami gangguan pasang surut dan bisa meledak. Inilah yang mungkin menyebabkan ledakan kedua.
Lubang Hitam yang ‘Rakus’
Lubang hitam supermasif yang menjadi bintang utama dalam peristiwa ini terletak di pusat galaksi WISEA J122045.05+493304.7, berjarak sekitar 408 juta tahun cahaya dari Bumi. Massa lubang hitam ini diperkirakan sekitar 3 juta kali massa Matahari, sedikit lebih kecil dari lubang hitam Sagittarius A* di pusat galaksi Bima Sakti.
Ketika bintang mendekat terlalu dekat dengan lubang hitam, gaya gravitasi yang luar biasa akan meremas bintang secara horizontal dan meregangkannya secara vertikal, seperti adonan pasta. Proses ini disebut “spaghettifikasi”. Materi bintang yang seperti spageti ini kemudian membentuk cakram akresi di sekitar lubang hitam, sebelum akhirnya ‘ditelan’ oleh sang monster kosmik.
Prediksi Ledakan Ketiga
Jika teori tentang bintang yang ‘ditelan’ berulang kali itu benar, para ilmuwan berharap akan melihat ledakan ketiga pada awal tahun 2026. Prediksi ini didasarkan pada jarak waktu antara dua ledakan sebelumnya. Para ilmuwan juga akan menggunakan kesempatan ini untuk mempelajari lebih detail tentang fase-fase awal TDE, sesuatu yang sulit dilakukan pada TDE biasa.
Namun, para ilmuwan juga tidak menutup kemungkinan bahwa kedua ledakan tersebut merupakan dua peristiwa TDE yang berbeda. Jika itu yang terjadi, maka tidak akan ada ledakan ketiga.
Implikasi Penemuan Ini
Penemuan ini sangat penting karena memberikan wawasan baru tentang fenomena TDE, yang masih menjadi misteri bagi para ilmuwan. Dengan mempelajari TDE berulang seperti ASASSN-22ci, kita bisa memahami lebih dalam tentang fisika lubang hitam supermasif, gravitasi ekstrem, dan nasib bintang-bintang yang malang.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa alam semesta masih menyimpan banyak kejutan dan misteri yang menunggu untuk dipecahkan. Teruslah belajar dan eksplorasi, karena selalu ada hal baru yang menarik untuk ditemukan di jagat raya!
Tabel Perbandingan Lubang Hitam
Karakteristik | Lubang Hitam ASASSN-22ci | Lubang Hitam Sagittarius A* |
---|---|---|
Massa | 3 juta kali massa Matahari | 4 juta kali massa Matahari |
Lokasi | Galaksi WISEA J122045.05+493304.7 | Pusat Galaksi Bima Sakti |
Peristiwa | TDE Ganda | TDE Tunggal (umumnya) |